Investing on property such as house, land, farm, apartment, etc for better future
Bangunan rumah yang kokoh, tangguh namun artistik adalah idaman setiap keluarga masa kini. Rumah adalah tempat berlindung dari terpaan perubahan cuaca panas, dingin, sampai goncangan gempa. Salah satu contoh bangunan tangguh tinggalan nenek moyang kita adalah Candi. Kebanyakan candi di Indonesia dibangun sebelum abad 15 Setelah Kristus, masa dimana mayoritas penduduk nusantara memeluk agama Hindu dan Budha. Bisa dibayangkan betapa kuatnya bahan-bahan bangunan candi yang digunakan sampai-sampai kita masih bisa menikmati kemegahan dan keindahannya sampai detik ini.

Candi-candi di Jawa Tengah dan Jogjakarta dibuat sebelum abad 10 Setelah Kristus. Mulai dari Borobudur ke timur sampai Prambanan berderet puluhan candi besar dan kecil. Setiap 10 tahun dipastikan bangunan candi ditemukan secara tidak sengaja terkubur 5 - 8 meter dibawah tanah. Saat dibuka ternyata bahan-bahan penyusun candi masih dalam keadaan bagus, tinggal di susun kembali dan kita akan menikmati kemegahan dan keindahanya. Lalu mengapa bangunan candi bisa sangat awet dan fleksibel, dalam artian meskipun runtuh masih bisa didirikan lagi? Dari sini kita bisa mengambil beberapa ilmu yang digunakan oleh nenek moyang dalam membangun candi, yang dapat kita terapkan untuk membangun rumah idaman keluarga masa kini.

Pemilihan Bahan Bangunan
Bahan bangunan yang dipilih untuk membangun candi kebanyakan adalah batu lava hitam atau 'Lava Stone' dari gunung berapi. Batu ini termasuk batu keras, kuat tapi mudah untuk diukir. Ketahanan terhadap cuaca dan gangguan lainnya sudah terbukti. Tapi tentunya kita tidak akan membuat rumah dari batu semua seperti candi. Untuk bahan bangunan rumah agar bisa sekuat dan seawet bahan bangunan candi, kita mesti memilih bahan yang bagus, misal untuk semen, pastikan anda memilih semen dengan merk ternama.Campuran semen dan pasir tentunya juga akan sangat berpengaruh terhadap kualitas bangunan. Campuran antara semen dan pasir dengan rasio terbaik akan membuat rumah anda kokoh sepanjang zaman. Pemilihan bahan kayu harus menggunakan jenis kayu awet dan tahan hama seperti kayu Jati, kayu Hitam, atau Nangka. Bahan besi untuk rangka beton juga harus disesuaikan dengan bangunan rumah anda. Untuk rumah bertingkat tentunya harus menggunakan besi dengan diameter lebih besar dari pada rumah satu atap. Beberapa orang yang ingin menghemat anggaran menggunakan besi bekas atau kawat besi yang terbuat pilinan tong bekas. Tentunya ini akan beresiko terhadap kekuatan rumah, karena besi bekas kemungkinan sudah keropos dan berkarat.

Teknik Pemasangan Bahan Bangunan 
Sistem pemasangan batu candi sangat unik dan rumit. Tanpa semen bangunan semegah candi Prambanan dan Borobudur dapat berdiri dengan megah. Ada istilah batu laki dan batu wanita. Filosofisnya kedua batu itu saling membutuhkan. Ketika keduanya disatukan maka akan saling mengunci, sebutan baratnya 'interlocking system'. Istimewanya, bila ada bagian yang rusak bisa dibuka dan bagian yang rusak itu bisa diganti dengan mudah, tanpa mengganti semua bagian. Sampai sekarang, para arkeologi menggunakan teknik itu untuk merestorasi bangunan candi. Teknik ini bila kita terapkan untuk membangun rumah tentunya akan membuat rumah kita lebih fleksible dan kuat. Penerapan tehnik ini bisa dilakukan pada bagian atap-atap rumah yang menggunakan kayu atau baja. Pada bagian sambungan antar kayu sebisanya menggunakan tehnik kuncian bukan dipaku. Kalau dipaku selain akan merusak kayu juga akan sulit untuk membuka bila dikemudian hari salah satu bagian itu rusak dan harus diganti. Pada rangka baja sambungan lebih bagus menggunakan tehnik baut, bukan dilas. sehingga lebih fleksible dan mudah diganti.

Hiasan Religius Candi
Tubuh candi terbalut dengan ukiran-ukiran cantik. Kebanyakan ukiran itu mempunyai makna dan cerita mendalam, sehingga selama ratusan tahun orang tidak pernah bosan untuk melihatnya. Sampai sekarang beribu-ribu orang datang untuk menikmati dan mengaggumi ukiran batu itu, sangat artistik dan religius. Dalam hal ini, setiap keluarga menginginkan rumah yang tidak membosankan. Kehati-hatian dalam memilih desain dan ornamen hiasan rumah sangat diperlukan. Bila anda kurang mampu mendesain sendiri alangkah baiknya berkonsultasi kepada ahli desain rumah dan ruangan. Desain dan hiasan rumah yang tidak pernah membosankan biasanya berhubungan dengan sang pencipta yang dipercaya oleh penghuni rumah. Hiasan yang bersifat religius biasanya bertahan lama tidak membosankan, seperti contoh Hiasan religius pada candi, bermakna dalam dan cantik.

Tiga point diatas hanya sebagian kecil dari ribuan hal-hal penting yang bisa kita gali dari peninggalan nenek moyang Indonesia. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan ilmu dan budaya. Banyak hal yang perlu digali dari peradapan nenek moyang yang luar biasa untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.   

   

Mau Rumah setangguh, sefleksibel dan seartistik Candi?

Investing on property such as house, land, farm, apartment, etc for better future
Bangunan rumah yang kokoh, tangguh namun artistik adalah idaman setiap keluarga masa kini. Rumah adalah tempat berlindung dari terpaan perubahan cuaca panas, dingin, sampai goncangan gempa. Salah satu contoh bangunan tangguh tinggalan nenek moyang kita adalah Candi. Kebanyakan candi di Indonesia dibangun sebelum abad 15 Setelah Kristus, masa dimana mayoritas penduduk nusantara memeluk agama Hindu dan Budha. Bisa dibayangkan betapa kuatnya bahan-bahan bangunan candi yang digunakan sampai-sampai kita masih bisa menikmati kemegahan dan keindahannya sampai detik ini.

Candi-candi di Jawa Tengah dan Jogjakarta dibuat sebelum abad 10 Setelah Kristus. Mulai dari Borobudur ke timur sampai Prambanan berderet puluhan candi besar dan kecil. Setiap 10 tahun dipastikan bangunan candi ditemukan secara tidak sengaja terkubur 5 - 8 meter dibawah tanah. Saat dibuka ternyata bahan-bahan penyusun candi masih dalam keadaan bagus, tinggal di susun kembali dan kita akan menikmati kemegahan dan keindahanya. Lalu mengapa bangunan candi bisa sangat awet dan fleksibel, dalam artian meskipun runtuh masih bisa didirikan lagi? Dari sini kita bisa mengambil beberapa ilmu yang digunakan oleh nenek moyang dalam membangun candi, yang dapat kita terapkan untuk membangun rumah idaman keluarga masa kini.

Pemilihan Bahan Bangunan
Bahan bangunan yang dipilih untuk membangun candi kebanyakan adalah batu lava hitam atau 'Lava Stone' dari gunung berapi. Batu ini termasuk batu keras, kuat tapi mudah untuk diukir. Ketahanan terhadap cuaca dan gangguan lainnya sudah terbukti. Tapi tentunya kita tidak akan membuat rumah dari batu semua seperti candi. Untuk bahan bangunan rumah agar bisa sekuat dan seawet bahan bangunan candi, kita mesti memilih bahan yang bagus, misal untuk semen, pastikan anda memilih semen dengan merk ternama.Campuran semen dan pasir tentunya juga akan sangat berpengaruh terhadap kualitas bangunan. Campuran antara semen dan pasir dengan rasio terbaik akan membuat rumah anda kokoh sepanjang zaman. Pemilihan bahan kayu harus menggunakan jenis kayu awet dan tahan hama seperti kayu Jati, kayu Hitam, atau Nangka. Bahan besi untuk rangka beton juga harus disesuaikan dengan bangunan rumah anda. Untuk rumah bertingkat tentunya harus menggunakan besi dengan diameter lebih besar dari pada rumah satu atap. Beberapa orang yang ingin menghemat anggaran menggunakan besi bekas atau kawat besi yang terbuat pilinan tong bekas. Tentunya ini akan beresiko terhadap kekuatan rumah, karena besi bekas kemungkinan sudah keropos dan berkarat.

Teknik Pemasangan Bahan Bangunan 
Sistem pemasangan batu candi sangat unik dan rumit. Tanpa semen bangunan semegah candi Prambanan dan Borobudur dapat berdiri dengan megah. Ada istilah batu laki dan batu wanita. Filosofisnya kedua batu itu saling membutuhkan. Ketika keduanya disatukan maka akan saling mengunci, sebutan baratnya 'interlocking system'. Istimewanya, bila ada bagian yang rusak bisa dibuka dan bagian yang rusak itu bisa diganti dengan mudah, tanpa mengganti semua bagian. Sampai sekarang, para arkeologi menggunakan teknik itu untuk merestorasi bangunan candi. Teknik ini bila kita terapkan untuk membangun rumah tentunya akan membuat rumah kita lebih fleksible dan kuat. Penerapan tehnik ini bisa dilakukan pada bagian atap-atap rumah yang menggunakan kayu atau baja. Pada bagian sambungan antar kayu sebisanya menggunakan tehnik kuncian bukan dipaku. Kalau dipaku selain akan merusak kayu juga akan sulit untuk membuka bila dikemudian hari salah satu bagian itu rusak dan harus diganti. Pada rangka baja sambungan lebih bagus menggunakan tehnik baut, bukan dilas. sehingga lebih fleksible dan mudah diganti.

Hiasan Religius Candi
Tubuh candi terbalut dengan ukiran-ukiran cantik. Kebanyakan ukiran itu mempunyai makna dan cerita mendalam, sehingga selama ratusan tahun orang tidak pernah bosan untuk melihatnya. Sampai sekarang beribu-ribu orang datang untuk menikmati dan mengaggumi ukiran batu itu, sangat artistik dan religius. Dalam hal ini, setiap keluarga menginginkan rumah yang tidak membosankan. Kehati-hatian dalam memilih desain dan ornamen hiasan rumah sangat diperlukan. Bila anda kurang mampu mendesain sendiri alangkah baiknya berkonsultasi kepada ahli desain rumah dan ruangan. Desain dan hiasan rumah yang tidak pernah membosankan biasanya berhubungan dengan sang pencipta yang dipercaya oleh penghuni rumah. Hiasan yang bersifat religius biasanya bertahan lama tidak membosankan, seperti contoh Hiasan religius pada candi, bermakna dalam dan cantik.

Tiga point diatas hanya sebagian kecil dari ribuan hal-hal penting yang bisa kita gali dari peninggalan nenek moyang Indonesia. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan ilmu dan budaya. Banyak hal yang perlu digali dari peradapan nenek moyang yang luar biasa untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.   

   

1 comment: